Minggu, 13 Mei 2012

Praktikum Oseanografi Kimia

SALINITAS
I.         TUJUAN
Menentukan salinitas larutan sampel.
II.       DASAR TEORI
Telah banyak diketahui bahwa air laut memiliki ciri khas berasa asin. Hal ini disebabkan didalam air laut terlarut bermacam – macam garam, dan yang paling utama adalah garam natrium klorida. Selain garam – garam klorida, ionida, dan bromida, didalam air laut terdapat pula garam – garam magnesium, kalsium, kalium, dan sebagainya. Untuk mengetahui berapa jumlah – jumlah garam yang terdapat dalam air laut biasa dikenal istilah salinitas, yakni jumlah semua berat garam (dalam garam) yang terlarut dalam satu liter air laut dengan satuan  ‰ (per mil, gram per liter).
Salinitas didefinisikan sebagai jumlah total material padat dalam gram yang terkandung dalam satu kilogram air laut, jika semua karbonat telah berubah menjadi oksida, bromida, dan ionida disubsitusi oleh klorida, dan seluruh material organik teroksidasi sempurna. Sedangkan kloronitas didefinisikan sebagai massa perak murni dalam gram yang diperlukan untuk mengendapkan halogen dalam 0,3285233 kg air laut.
Ada beberapa macam metode yang telah digunakan untuk menentukan salinitas antara lain adalah : metode Mohr – Knudsen, titrasi potensiometri, indeks refraktif, dan titrasi Harvey. Namun dari beberapa macam metode tersebut yang paling sederhana adalah metode titrasi Harvey.
      Pada teori titimetri Harvey, prinsipnya adalah menggunakan titrasi argentometri, yaitu titrasi dengan menggunakan larutan baku perak nitrat, untuk menentukan kadar halogenida. Secara kimia reaksinya dapat ditulis sebagai berikut :
Cl- + Ag+ AgCl       endapan putih
Br- + Ag+ → AgBr      endapan putih kekuning
I- + Ag+ → AgI           endapan kuning
Sedangkan untuk menentukan titik akhir titrasi dipakai indikator kalium kromat, dimana kelebihan sedikit ion perak akan membentuk endapan bewarna merah kecoklatan perak kromat. Perubahan warna inilah yang digunakan sebagai penunjuk titrasi dihentikan.
CrO4 + 2Ag+ → Ag2CrO4 endapan merah kecoklatan.
Selama titrasi pengocokan dilakukan keras – keras dan cukup cepat, untuk menghindair pembentukan curds in the precipitate.



III.      BAHAN DAN ALAT
1.           Larutan AgNO3
2.           Larutan K2CrO4
3.      Larutan sampel
4.      Buret ukuran 50cc
5.      Pipet volume ukuran 10cc
6.      Erlenmeyer
7.      Pipet tetes

IV.      PROSEDUR
a.      Reagent.
-             Larutan AgNO3
Timbang dengan teliti 27,25gr AgNO3, kemudian larutkan dalam 1 liter aquades.
-             Indikator K2CrO4
Larutkan 8gr kalium kromat reagen grade dalam 100ml aquades. Simpan dalam botol tetes yang bersih.
b.      Titrasi.
-        Pipet 10ml larutan sampel dengan pipet volume dan masukan kedalam labu erlenmeyer.
-             Tambahkan 4 tetes indikator K2CrO4
-        Titrasi dengan larutan baku perak nitrat sampai larutan berwarna merah kecoklatan dan tidak hilang setelah pengocokan. Selama titrasi erlenmeyer harus digoyang memutar kuat-kuat.
-        Lakukan titrasi 3-4 kali dan catat volume larutan AgNO3 yang diperlukan untuk mencapai end point.
c.      Perhitungan.
Salinitas (in part per thousand) secara numerik sama dengan volume (dalam ml) larutan AgNO3 yang diperlukan untuk titrasi 10ml larutan sampel. Nilainya lebih akurat dapat diperoleh dengan menambahkan sedikit koreksi pembacaan buret terhadap salinitas terobservasi.


Contoh :
10ml sampel memerlukan 36,05ml larutan baku perak nitrat. Salinitas terhitung adalah 36,05 sedangkan salinitas terkoreksi adalah 36,05 +(-0,3) atau 36,02.
Berikut ini adalah daftar salinitas terobservasi dan angka koreksi ada dalam kurung, 40(-0,015), 38(-0,08), 36(-0,03), 34(-0,03), 32(0,07), 30(0,11), 28(0,15), 26(0,17), 24(0,20), 22(0,22), 20 – 16 (0,24), 14(0,12), 12(0,19), 10(0,16), 8(0,15).
V.     LEMBAR KERJA
Volume AgNO3 yang diperlukan untuk titrasi 10ml sampel garam ramsol Madura:
1.      Massa = 22,5mg
AgNO3 yang diperlukan 2,8ml
2.      Massa = 300,2mg
AgNO3 yang diperlukan 30,05ml
Perhitungan :
      Volume rata-rata              = (V­­1 + V2) : 2
                                                   = (2,8 + 30,05) : 2
                                                   = 16,425 ml
Jadi 10 ml sampel memerlukan volume rata-rata 16,425 ml larutan baku AgNO3. Salinitas terhitung adalah 16,42, sedangkan salinitas terkoreksi adalah : 16,425 + (0,24) = 16,665 
VI.    KESIMPULAN
          Dari hasil percobaan diatas dapat di simpulkan bahwa salinitas terhitung sampel adalah 16,245 ‰  dan salinitas terkoreksi sampel adalah 16,665   .



Tidak ada komentar:

Posting Komentar